Siapa sangka malam ini purnama menampakkan dirinya. Aku sendiri terheran-heran ketika menatap senyumnya. Kok bisa ya...? Begitu batinku bertanya. Meski tidak utuh, namun putih warnanya menghiasi malam menemani sang bintang.
Dan bahagia yang kurasa begitu lengkap dengan hadirnya purnama malam ini. Meski masih belum ku temukan jawaban atas hilangnya purnama malam yang lalu, namun ada kelegaan saat senyumnya tiba-tiba menyapaku saat aku melintas di bawah naungan langit cerah malam ini.
Hmm...Rasanya seperti apa,ya? Biasa saja, bagiku. Namun aku masih menyimpan tanya tentang kekuranganku akan sesuatu yang diberi nama ”intuisi”. Begitu banyak perilakunya yang mungkin bagi orang lain punya maksud tersendiri. Entah apa maknanya dan bentuknya, aku tak tahu. Sulit rasanya untuk mengasah ketajaman menangkap maksud dari sesuatu ”itu” saat ini. Dalam beberapa hari ini, sudah beberapa orang yang mengharuskan aku untuk mengasah yang namanya ”intuisi”. Sekali lagi : ”Instuisi”.
Argh..!!!Tetap saja aku tak mengerti dan tak tahu harus berbuat apa. Dan tiba-tiba, rasa takut menjalari setiap sendi tulangku. Aku takut, dengan kelemahanku itu, ada yang merasa tersakiti, tersia-siakan perngorbanan dan perhatiannya. Namun lagi-lagi, karena kelumpuhanku dalam hal ”intuisi” itu, aku merasa aku telah berpikir terlalu jauh. Bahasa kerennya sih, sensitif atawa gede rasa alias Ge-eR. Nah lo....Aku jadi serba salah. Harus berbuat apa dan bagaimana.
Bingung. Takut. Gelisah. Memenuhi pikiranku malam ini. Langkah terbaik apa yang harus aku lakukan untuk mengantisipasi agar kami sama-sama mendapatkan yang terbaik sekaligus tak merasakan sakit di kemudian hari.
Tuhan...bawa aku menuju jalan petunjuk-Mu. Dan purnama, terangi malam-malamku dengan sinar lembutmu. Agar tentram hatiku, hatinya dan hati setiap insan yang mengharap bahagia.
Wassalam,
Aris Krisna Munandar Husein
Hmm...Rasanya seperti apa,ya? Biasa saja, bagiku. Namun aku masih menyimpan tanya tentang kekuranganku akan sesuatu yang diberi nama ”intuisi”. Begitu banyak perilakunya yang mungkin bagi orang lain punya maksud tersendiri. Entah apa maknanya dan bentuknya, aku tak tahu. Sulit rasanya untuk mengasah ketajaman menangkap maksud dari sesuatu ”itu” saat ini. Dalam beberapa hari ini, sudah beberapa orang yang mengharuskan aku untuk mengasah yang namanya ”intuisi”. Sekali lagi : ”Instuisi”.
Argh..!!!Tetap saja aku tak mengerti dan tak tahu harus berbuat apa. Dan tiba-tiba, rasa takut menjalari setiap sendi tulangku. Aku takut, dengan kelemahanku itu, ada yang merasa tersakiti, tersia-siakan perngorbanan dan perhatiannya. Namun lagi-lagi, karena kelumpuhanku dalam hal ”intuisi” itu, aku merasa aku telah berpikir terlalu jauh. Bahasa kerennya sih, sensitif atawa gede rasa alias Ge-eR. Nah lo....Aku jadi serba salah. Harus berbuat apa dan bagaimana.
Bingung. Takut. Gelisah. Memenuhi pikiranku malam ini. Langkah terbaik apa yang harus aku lakukan untuk mengantisipasi agar kami sama-sama mendapatkan yang terbaik sekaligus tak merasakan sakit di kemudian hari.
Tuhan...bawa aku menuju jalan petunjuk-Mu. Dan purnama, terangi malam-malamku dengan sinar lembutmu. Agar tentram hatiku, hatinya dan hati setiap insan yang mengharap bahagia.
Wassalam,
Aris Krisna Munandar Husein
0 komentar:
Posting Komentar